Selamat Datang di Website

PT. TRI BUANA KENCANA GENERAL SUPPLIER | DEVELOPER | AGEN | CONTRACTOR | INDONESIA

Merupakan sebuah penghargaan bagi kami untuk menjadikan kami sebagai perusahaan yang dapat memenuhi setiap permintaan atas kebutuhan di Perusahaan anda

Tips and Trik

  1. Berdoalah sebelum Bekerja dan bersyukurlah setelah bekerja ....
  2. Disiplin dan Utamakan Keselamatan dan Keamanan Kerja 
Yang harus diperhatikan dalam mengelas : 
  • Kawat las harus sesuai peruntukkannya dengan logam yang akan di las. Untuk pemula sebaiknya belajar mengelas bahan dari besi biasa (misalnya besi beton, besi siku, besi plat dlsb).
  • Bahan yang akan di las sebaiknya diletakkan mendatar karena akan lebih mudah dari pada tegak atau lebih2 diatas (overhead)
  • Lebih mudah menggunakan mesin las berarus DC dari pada AC. Karena api yang timbul pada arus DC kecil dan tidak memercik secara berlebihan. Juga kebanyakan kawat las membutuhkan arus DC dari pada AC.
  • Untuk belajar gunakan kawat yang berpenampang kecil misalnya 2,6 mm atau kalau dapat dipasaran gunakan kawat 1,5 mm (tapi biasanya mahal)
  • Sebagai pemula belajarlah dengan bahan yang ketebalannya sedang saja ( 2 ~ 6 mm), mengelas bahan yang tipis (<1 mm) sangat memerlukan keahlian dan trik khusus.
  • Bahan yang akan di las, harus dirapatkan kalau memungkinkan harus di pres/ ditekan, sehingga pengelasan hanya tipis saja sudah cukup dan tidak menambal. Kalau bahan cukup tebal, untuk pengelasan yang rapi perlu dibuat potongan/ cowakan sepanjang yang akan dilas dengan digerinda.
  • Pengaturan besarnya arus sangat diperlukan. Arus yang kecil mengakibatkan kawat las tidak menyala, hasil las tidak matang/ kuat dan tidak rata. Arus yang kelewat besar mengakibatkan jebolnya bahan yang dilas, hasil las menjadi kasar dan bila sudah dingin mletek2 akibat suhu terlalu tinggi. Sebagai ancar2 untuk 1 mm kawat las dibutuhkan arus 30 ~ 40 Ampere.
  • Arah dari pengelasan : Setelah kawat las menyala, kawat las harus ditarik menjauhi bahan sekitar 2 ~ 3 mm. Terlalu dekat akan mengakibatkan hasil las kurang matang dan kawat mudah menempel pada bahan sehingga apinya mati. Terlalu jauh mengakibatkan hasil las kasar dan tidak rata. Kawat las membentuk sudut 45 ~ 60 derajat tehadap bahan. Api las harus menyembur/ disemprotkan pada hasil las yang baru terjadi (seperti kita menulis, awalnya dari kiri lalu bergerak kekanan atau kalau anda kidal bisa arah yang sebaliknya). Kecepatan kawat, tergantung dari hasil las. Kalau bahan sudah menyatu, harus segera pindah titik pengelasannya. Terlalu cepat akan mengakibatkan pengelasan tidak rata, terlalu lambat mengakibatkan bahan jebol/ bolong.
  • Kalau anda perlu berhenti saat mengelas, sebelum start lagi anda harus membersihkan kerak pada hasil las dengan mengetok2 pakai palu. Bila hal ini tidak dilakukan maka pengelasan berikutnya akan menempel pada kerak sehingga kekuatannya berkurang.
  • Sebaiknya dihindari pendinginan yang tiba2 setelah selesai pengelasan (disiram air) karena beberapa bahan akan retak.
  • Bila anda mempunyai sedikit anggaran, saya sarankan untuk membeli kedok/ topeng las automatis, kedok las ini akan automatis menjadi gelap seketika saat api las mulai menyala dan menjadi terang kembali saat api las padam.
  • Peralatan pembantu juga diperlukan dalam pengelasan misalnya C clam, gerinda, mesin bor, tang buaya/ monyet dlsb.
Semoga membantu.

0 comments:

Post a Comment